Suka Mengonsumsi Refined Sugar? Ketahui 4 Perbedaannya dengan Gula Alami!

Apakah kamu pernah mendengar istilah refined sugar? Gula yang satu ini memang banyak dibahas karena sangat terkait dengan aspek kesehatan. Apabila dikonsumsi dalam takaran yang berlebih, maka bisa memberikan dampak negatif seperti munculnya penyakit diabetes, jantung, maupun penuaan dini. Lantas, apa sih yang dimaksud dengan refined sugar dan apa bedanya dengan gula alami? 4 penjelasan ini bisa memberikan gambaran untuk kamu!

1. Gula rafinasi ditemukan pada banyak makanan dan minuman

Jadi, refined sugar merupakan gula kristal yang digunakan khusus pada industri makanan dan minuman. Maka dari itu, tidak heran apabila banyak produk-produk yang mengandung gula rafinasi, diantaranya seperti milk tea, matcha latte, es krim, kopi instant, susu cair, dan lain sebagainya. Gula ini juga memiliki tampilan yang sedikit berbeda dari gula biasa karena lebih cerah dan lebih halus.

2. Gula rafinasi berasal dari gula yang diekstraksi

Jadi, gula alami merupakan gula yang ditemukan pada jenis makanan seperti buah-buahan, biji-bijian, susu, sayuran, dan kacang-kacangan. Kandungan gula alami ini kemudian bisa diekstraksi dan diolah menjadi gula rafinasi yang dibutuhkan untuk mengolah berbagai jenis makanan industri seperti biskuit dan keripik.

3. Gula rafinasi memiliki beberapa jenis

Apabila gula alami bisa ditemukan pada bahan-bahan makanan alami, gula rafinasi justru memiliki beberapa jenis, dua diantaranya ialah gula meja atau yang lebih dikenal sebagai sukrosa serta sirup jagung fruktosa tinggi atau yang lebih dikenal sebagai high fructose corn syrup (HFCS). Untuk gula meja sendiri pada umumnya merupakan gula yang diekstraksi dari tanaman tebu atau bisa juga dari gula bit. Untuk membuat gula dari tebu atau bit, mula-mula bahan utamanya dicuci, direndam dengan air panas, kemudian barulah kandungan gulanya dapat diekstraksi.

4. Gula rafinasi bisa dimanfaatkan sebagai pengawet

Jika gula biasa hanya berfungsi sebagai gula alami yang memberikan rasa manis di lidah, gula rafinasi justru juga bisa berfungsi sebagai pengawet, misalnya seperti gula yang bisa kita temui pada selai dan jeli atau makanan yang difermentasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *